[Khotbah] Lebih dari Pemenang, Minggu 16 Juli 2017
LEBIH DARI PEMENANG
Roma 8:37
“Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita”
Jika kita mencari di internet kata kunci “Lebih dari pemenang” maka semuanya akan menunjuk ke satu hal yaitu pada kitab Roma 8:37. Jadi kata “Lebih dari pemenang” hanya ditulis oleh Alkitab, dan dimiliki oleh orang percaya. Kita harus bersyukur dan bersukacita karena Tuhan Yesus menjanjikan dan memberikan kemenangan kepada orang percaya.
Mengapa Tuhan Yesus berjanji akan memberikan kemenangan pada kita? Sebab Dia telah menang mengalahkan maut, Dia bangkit dari kematian dan hidup selama-lamanya.
Arti lebih dari pemenang bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa, tapi ada hal yang harus kita lakukan.
Apa yang dikatakan dunia ini tentang seorang pemenang?
Dalam dunia sekuler, ada dua hal yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat menjadi pemenang yaitu :
– Hard Skill yaitu memiliki keterampilan/keahlian khusus yang berwujud yang dapat diperoleh lewat pendidikan formal maupun informal seperti seminar, training, pemberdayaan dll. Hard skill adalah apa yang dapat dikerjakan oleh kita, dan sesuatu yang dihasilkan oleh karya kita.
– Soft Skill yaitu karakter yang baik, dan sikap yang benar. Soft skill merupakan kemampuan untuk mengelola kepribadian kita sendiri. Soft skill dapat diperoleh lewat training, seminar, dll. Jadi soft skill adalah sesuatu yang tidak kelihatan, namun sangat menunjang keberhasilan suatu pekerjaan. Untuk mendapatkan soft skill, maka kita harus mengembangkan sikap mental, karakter, moral yang baik. Kita harus memiliki mental yang kuat, tidak mudah menyerah, optimis dll. Juga kita harus memiliki karakter yang baik. Moral menjelaskan tentang sesuatu yang baik dan buruk.
Namun bagaimanakah kata Alkitab tentang “Lebih dari pemenang” ? Untuk menjadi pribadi yang lebih dari pemenang, maka kita harus berada didalam Yesus Kristus (Roma 8:1) “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”
Berada dalam Yesus maksudnya adalah Roh Allah ada dalam hidup kita dan kita didalam Tuhan. Berada dalam Yesus maksudnya adalah kita tidak hidup dalam kedagingan dan dosa, tapi kita hidup dalam Roh dan menjadikan kita anak Allah dan menjadi ahli waris (Roma 8:14-17) “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia”
Arti kata “ahli waris” adalah kita memiliki kemiripan/serupa dengan Tuhan Yesus, sifat Bapa diturunkan pada kita. Kita akan menerima warisan itu bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Yang menerima warisan hanyalah anak. Dalam Alkitab dituliskan tentang anak, yaitu anak-anak yang merdeka dan anak-anak hamba.
Galatia 4:21-31″Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?”
Siapakah anak-anak hamba? Anak-anak yang hidup dalam keinginanan daging. seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
Anak hamba selalu mau menganiaya anak perjanjian (Galatia 4:29)
Secara jasmani roh perhambaan itu ada dalam dunia ini dan menganiaya iman kita. Tapi kita harus tahu dan mengerti bahwa sebenarnya hal ini sedang terjadi dalam hidup kita bahwa dosa dan keinginan daging yang ada dalam hidup kita begitu kuat sedang menganiaya manusia rohani kita. Manusia rohani kita sedang dianiaya dengan keinginan daging yang begitu kuat dan berjuang untuk menjatuhkan iman kita.
Banyak hal yang dilakukan oleh dosa untuk memisahkan kita dari kasih Kristus, namun tidak ada yang dapat memisahkan kita dari Tuhan (Roma 8:35) “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?”
Sekarang yang harus kita lakukan adalah jangan sampai kita diperhamba dan dikenakan kuk perhambaan oleh dosa.
Ingatlah perkataan Yesus bahwa “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yoh 16:33)
Percayalah bahwa saat kita dapat mengalahkan keinginan daging kita, disitulah kita menjadi lebih dari pemenang. Amin.
Oleh Pdt Ir Lui Sirapanji MA
Leave a Reply